welcme

Selamat Datang Semoga Anda Puas hehehe

Minggu, 22 Mei 2011

naskah radio docudrama dengan treatment dan sinopsis

Mata kuliah : Pengembangan Naskah Media Pembelajaran
Judul : Pernyataan Proklamsi Kemerdekaan Indonesia
Program : Sineaudio
Durasi : 30 Menit
Tujuan : 1. Agar pendengar mengetahui sejarah Proklamsi Kemerdekaan
2. agar pandengar semakin menghargai perjuangan para pahlawan kemerdekaan
Sasaran : Semua Umur
Tokoh : 1. Ir. Soekarno
2. Drs. Moh Hatta
3. dr. Dr. Muwardi
4. Syodanco Latief Hendraningrat
5. Sudiro
6. Mr. Wilopo
7. Syodanco Arifin Abdurrahman
8. Wage Rudolf Supratman
9. Suwiryo
10. Gunawan
11. Suhud

Synopsis
Dalam menyambut kemerdekaan Indonesia, radio menyajikana sebuah docudrama pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia dalam acara sineaudio. Kisah ini berdasarkan arsip resmi kemerdekaan Indonesia.
Kisah dimulai saat naskah proklamasi selesai dibuat pada tanggal 17 Agustus 1945 dan rencananya akan dibacakan di depan umum. Tersiar kabar bahwa pembacaan proklamasi akan dilakukan di lapangan Ikada, jadi orang-orang sudah berkumpul di lapangan Ikada. Pihak jepang juga mendengar hal itu, lapangan Ikada dijaga ketat oleh tentara bersenjata lengkap. Melihat hal itu Sudiro pimpinan Barisan Pelopor melapor pada Kepala Keamanan Soekarno, dr. Dr. Muwardi. Tapi menurut dr. Mawardi pembacaan proklamasi dilakukan di depan rumah Ir. Soekarno jadi tidak perlu panic. Sementara itu Suwardi menyuruh Syodanco Latief Hendraningrat untuk menjaga kediaman Ir. Soekarno sebelum upacara. Dan peralatan untk pembacaan proklamasi di serahkan kepada Mr. Wilopo.
Sementara itu, pembacaan proklamsi dilakukan setelah Drs. Moh Hatta tiba, dan sebelumnya terjadi perdebatan antara kaum muda dan kaum tua karena kaum muda sudah tidak sabar mendengar pembacaan proklamsi. Setelah pembacaan proklamasi , acara dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih.

Tretment
adegan 1 Lagu dan ear catcher mengawali acara
adegan 2 Penyiar menyapa pendengar
adegan 3 Lagu dan ear catcher dan disusul dengan iklan
adegan 4 Lagu dan ear catcher menyambut pendengar, setelah itu penyiar memberikan sedikit narasi mengenai tema siaran kali ini
adegan 5 Narrator memberikan narasipembuka cerita mengenai teme kali ini yaitu pembacaan proklamsi
adegan 6 Kepanikan sudiro melapor kepada dr. Mawardi bahwa lapangan ikada telah dijaga ketat tentara jepang
adegan 7 Narasi transisi oleh narrator
adegan 8 . Syodanco Latief Hendraningrat diminta oleh dr. Muwardi untuk menjaga rumah Ir. Soekarno saat pembacaan proklamasi
adegan 9 Mr. Wilopo diperintahkan Suwiryo untuk menpersiapkan peralatan pembacaan proklamsi
adegan 10 Sudiro menyuruh suhut untuk membuat tiang bendera untuk mengibarkan bendera merah putih
adegan 11 Perdebatan antar Ir. Soekarno dengan dr. Muwardi karena dr. Muwardi sudah tidak sabar untuk dilaksankannya pembacaan proklamsi
adegan 12 Pembacaan proklamasi kemerdekan Indonesia oleh Ir. Soekarno didampingi oleh Drs. Moh Hatta
adegan 13 Narasi penutup oleh narrator
adegan 14 Penutupan acara oleh penyiar

Naskah
Pengisi suara Keterangan
Lagu IN-UP-DOWN-OUT
(Coklat – Bendera)
Ear catcher IN-DOWN-UP-DOWN-OUT
(music khas program dan music kemerdekaan)
Penyiar Asslamamualaikum Wr. Wb
Selamat malam para pendengar Topers yang setia, ketemu lagi sama abbror dalam acara sinoaudio. Bagaimana kabarnya? Pasti baik-baik aja kan? Pastinya dong kan besok kita akan merayakan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-66. Kira-kira kalian udah ada rencana belum besok mau merayakan HUT RI kemana? Ada yang ikut upacara, ada yang Cuma nonton upacara sambil belanja pasar malam, atau malah mau ikut lomba makan krupuk? Apapun rencana kalian harus mempunyai semangat nasionalis yang tinggi yah, oh yah sampe lupa Abbror dan segenapa kru TOP FM 107.1 mengucapkan selamat ulang tahun kemerdekaan untuk kita semua.
Ear catcher IN-UP-DOWN-OUT
(music kemerdekaan)
Penyiar Karena kita sedang merayakan HUT RI jadi mesti dengerin sebuah drama yang mengangkat kemerdekaan dong kan? Untuk itu Abbror bakal bawain sebuah cerita yang bisa di bilang moment paling penting dari perjuangan para pahlawan kemerdekaan, yaitu “Pembacaan Proklamasi Kemerdeakaan Indonesia.” Pasti kalian udah ngak sabar kan buat dengerin ceritanya? Tapi sebelum itu, kita dengerin dulu sebuah lagu dari Netral Garuda di dadaku.
Lagu IN-UP-DOWN-OUT
(Netral – Garuda di dadaku)
Iklan IN-UP-OUT
Lagu IN-UP-DOWN-OUT
(Viera – semua tentanmu)
Ear catcher IN-DOWN-UP-DOWN-OUT
(music khas program dan music kemerdekaan)
Penyiar Sebuah lagu dari viera semua tentanmu, enak juga yah? Oh yag kalian pasti udah ngak sabar kan dengerin cerita dari para pahlawan kita ini? Ya udah kita dengerin aja ceritanya “Pernyataan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”
Narrator Setelah menyelesaikan pekerjaan mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 sekitar pukul 04.30 WIB, tokoh – tokoh dari golongan tua maupun muda sibuk mempersiapkan hal –hal yang menyangkut dengan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Mereka juga memberitahukan pada rakyat bahwa saat proklamasi telah tiba, agar masyarakat ikut menyaksikan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jl. Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta.
Esok harinya, sejak pagi masyarakat sudah berkumpul di Lapangan Ikada, mereka datang ke Lapangan Ikada karena informasi yang mereka terima dari mulut ke mulut. Mereka mengira proklamasi akan dilaksanakan di Lapangan Ikada. Pihak Jepang juga telah mencium isu akan adanya kegiatan di Lapangan Ikada. Karenanya, sejak pagi hari Lapangan Ikada dijaga ketat pasukan Jepang dengan senjata lengkap. Melihat hal itu, Sudiro selaku pimpinan Barisan Pelopor melapor pada Kepala Keamanan Soekarno, dr. Dr. Muwardi.
Sudiro
Ear carcher ( ear catcher suara lari orang )
Mas Dr. Muwardi, saya ingin menyampaikan suatu hal yang sangat penting pada anda, perihal situasi di Lapangan Ikada.
dr. Dr. Muwardi Memangnya situasi apa yang sedang terjadi di Lapangan Ikada Sudiro?
Sudiro
Saya tadi melihat pasukan Jepang dengan persenjataan lengkap di Lapangan Ikada. Bukankan pelaksanan proklamasi akan diadakan disana
Dr. Muwardi Tenang saja Sudiro. Pelaksanaan proklamasi tidak dilakukan di Lapangan Ikada, melainkan di kediaman Bung Karno. Sebaiknya sekarang kamu beritahukan hal ini pada masyarakat lainnya yang sudah berkumpul di Lapangan Ikada. ( sambil menepuk pundak Sudiro )
Sudiro Baiklah, terima kasih atas penjelasannya Mas Dr. Muwardi. Saya permisi dulu.
Dr. Muwardi Ya, silakan.
Narrator
Ear catcher Di kediaman Ir. Soekarno, sejumlah pemuda telah memadati halaman rumah. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban jalannya upacara proklamasi, dr. Dr. Muwardi meminta Syodanco Latief Hendraningrat untuk berjaga – jaga di sekitar rumah Soekarno.
( ear catcher suara orang berkerumun )
muwardi Latief, tolong anda jaga tempat ini sebaik – baiknya agar pelaksanaan upacara proklamasi berlangsung tertib dan aman
Syodanco Latief Hendraningrat Baiklah Mas Dr. Muwardi. Saya akan berusaha melaksanakan amanat dari anda ini dengan sebaik – baiknya.
muwardi Saya percayakan hal ini pada anda, silahkan.
Syodanco Latief Hendraningrat Arifin, untuk menjaga jika terjadi kekacauan yang dibuat Jepang, anda selaku pimpinan pasukan harus selalu siap siaga di dekat pesawat telepon di rumah Soekarno, sewaktu – waktu pasukan ini bisa dihubungi lewat pesawat telepon
Syodanco Arifin Abdurrahman Baik Latief. Saya akan melaksanakan tugas ini.
Narrator Sementara itu, persiapan peralatan yang diperlukan dalam pembacaan teks proklamasi dilakukan oleh Mr. Wilopo setelah mendapat perintah dari Wakil Walikota Jakarta Suwiryo.

Suwiryo Mr. Wilopo, saya ingin memberikan suatu tugas yang sangat penting pada anda.
Mr. Wilopo Tugas apa yang ingin anda berikan pada saya Mas Suwiryo?
Suwiryo Saya ingin agar anda mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan dalam pembacaan teks proklamasi
Mr. Wilopo Baik. Akan saya laksanakan tugas ini.
Narrator Setelah itu Mr. Wilopo pergi ke tempat pemilik Toko Radio Satria di Salemba Tengah 24, Gunawan.

Mr. Wilopo Gunawan saya kemari hendak meminjam mikrofon dan pengarah suara milikmu, untuk pembacaan teks proklamasi kemerdekaan. Itupun kalau anda tidak keberatan
Gunawan Oh, tentu saja saya tidak keberatan, kalau untuk pembacaan teks proklamasi, kenapa tidak? Silakan anda bawa mikrofon beserta pengarah suara milikku ini. Saya juga akan mengirim salah seorang teknisi untuk membantu.
Mr. Wilopo Terima kasih banyak Gunawan. Anda sangat membantu. Kalau begitu saya permisi dulu.
Gunawan Ya silahkan.
narrator Sementara itu Sudiro meminta Suhud (salah seorang tokoh pemuda) untuk menyiapkan satu tiang bendera.

Sudiro Suhud, tolong kau siapkan satu tiang bendera untuk upacara proklamasi kemerdekaan
Suhud
Ear catcher Baik Mas Sudiro, saya akan segera menyiapkan tiang bendera yang anda minta.” (Maka, Suhud segera mengambil sebatang bambu, ia membersihkan dan melubangi bambu itu. Ia tidak ingat kalau di depan rumah ada 2 tiang bendera dari besi yang tidak digunakan ear catcher suara bamboo di potong-potong)


Narrator Menjelang pukul 10.00 WIB hampir semua tokoh–tokoh pejuang telah hadir di Pegangsaan Timur. Para pemuda yang telah menunggu sejak pagi hari sudh tidak sabar lagi. Mereka mendesak dr. Dr. Muwardi untuk mengingatkan Soekarno bahwa hari sudah siang.

dr. Dr. Muwardi Pak Soekarno, hari sudah semakin siang. Kenapa pembacaan proklamasi tidak segera dilakukan? Bukankah lebih cepat lebih baik? Lagipula orang – orang sudah menunggu sejak tadi pagi untuk menyaksikan pembacaan proklamasi.
Ir. Soekarno Karena Hatta belum datang. Pembacaan proklamasi akan dibacakan kalau Hatta sudah datang. Saya tidak bisa membacakan proklamasi, kalau Hatta tidak datang mendampingi saya.
dr. Dr. Muwardi Tapi Pak, orang – orang sudah tidak sabar lagi untuk menyaksikan pembacaan proklamasi.
Ir. Soekarno Saya tidak akan membacakan proklamasi kalau Hatta tidak ada. Kalau Mas Dr. Muwardi tidak mau menunggu, silakan membaca proklamasi itu sendiri!
dr. Dr. Muwardi Tapi……..
Narrator Terdengar suara orang berteriak “Bung Hatta datang”
Saat terjadi perdebatan sengit, Drs. Moh. Hatta datang dengan berpakaian putih – putih. Hatta datang lima menit sebelum acara dimulai. Bung Hatta langsung menemui Soekarno di kamarnya.

Ir. Soekarno Hatta! Akhirnya kau datang juga!
Drs. Moh Hatta Soekarno, maaf saya telah membuat kalian semua menunggu.
Ir. Soekarno Tidak apa – apa. Kau datang lima menit sebelum acara dimulai.
Drs. Moh Hatta Kalau begitu, mari kita mulai pembacaan proklamasinya.
Ir. Soekarno Mari.
Narrator Upacara proklamasi kemerdekaan berlangsung tanpa protokol. Latief Hendraningrat memberi aba – aba siap kepada seluruh barisan pemuda. Semua yang hadir berdiri tegak dengan sikap sempurna. Suasana menjadi sangat hening. Soekarno dan Hatta diperilakan maju beberapa langkah dari tempatnya semula. Soekarno mendekati mikrofon. Dengan suaranya yang mantap, Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan sebelum membacakan teks proklamasi.

Ear catcher Suara bising mikrofon.
Ear catcher rekaman proklamsi kemerdekaan Saudara – saudara sekalian!
Saya telah minta Saudara hadir di sini untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh – puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus – ratus tahun. Gelombang aksi kita untuk mencapai kemedekaan itu ada naiknya ada turunnya, tetapi kita tetap menuju ke arah cita – cita. Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam jaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri pada mereka. Tetapi pada hakikatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya kepada kekuatan sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musywarat dengan pemuka – pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia, permusyawaratan itu seia – sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara – saudara!
Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad. Dengarlah proklamasi kami.

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal – hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain – lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat – singkatnya.
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno – Hatta
Demikianlah Saudara – saudara!
Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun negara kita! Negara merdeka, negara Republik Indonesia merdeka, kekal dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Narrator Acara dilanjutkan dengan pengibarn sang saka Merah – Putih. Soekarno – Hatta maju beberapa langkah menuruni anak tangga terakhir dari serambi muka. Jarak antara kedua tokoh itu dengan tiang bendera sekitar dua meter. Suhud segera mengambil bedera Merah – Putih di atas baki yang sudah disediakan. Ia mengikat bendera tersebut ke tali tiang bendera dengan bantuan Syodanco Latief Hendraningrat. Secara perlahan – lahan mereka menaikkan bendera Merah – Putih.
Secara spontan hadirin mengiringi penaikan bendera dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman. Hadirin kemudian mendengarkan pidato dari Wakil Walikota Jakarta Suwiryo dan dr. Dr. Muwardi. Usai upacara, mereka meninggalkan tempat bersejarah itu. Dengan demikian, selesailah upacara singkat yang berlangsung selama sekitar satu jam.
Lagu IN-UP-DOWN-OUT
Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman
Penyiar Nah itu lah cerita pembacaan Proklamasi, ngak gampang kan buat menjadi Negara yang merdeka Bangsa Indonesia. Maknya kita harus lebih meningkatkna jiwa nasionalisme kita. Sebelum Abbror pamit, mari kita dengarkan dulu sebuah lagu dari Pee wee gaskins – dari mata sang garuda
Lagu IN-UP-DOWN-OUT
Pee wee gaskins – dari mata sang garuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar